Beranda Berita Tips Ngobrol dengan Anak

Tips Ngobrol dengan Anak

144
0

Komunikasi dengan anak usia sekolah bisa jadi membuat orangtua bingung. Nah, saat anak pulang
dari sekolah, atau saat kita pulang dari kantor dan bertemu anak, apa pertanyaan yang biasa kita
ajukan?

Anda yang belum punya anak usia SD, mungkin tidak atau belum pernah memikirkan hal ini. Anak-
anak usia pra sekolah biasanya masih pada fase cerewet-cerewetnya, justru kita yang kewalahan
untuk mendengarkan dan menanggapi mereka. Akan tetapi, masa-masa balita ini cepat sekali
berlalu. Kemudian kita masuk ke fase anak usia sekolah. Dan tentu saja, komunikasi dengan anak
usia sekolah bisa menjadi tantangan tersendiri untuk orangtua.

Pelan-pelan anak berubah menjadi lebih pendiam, sangat irit bicara, dan hanya menjawab secara
singkat bila ditanya. Atau, lebih banyak jawab ‘nggak tahu’. Tetapi fase ini sangat normal, pada usia
anak yang sudah besar. Normal, tapi nggak jarang bikin orang tua uring-uringan di dalam hati,
mempertanyakan apakah komunikasi ortu dan anak selama ini sudah benar?

Di samping pergantian fase ini, ada faktor lain yang juga mempengaruhi, yaitu karakter anak. Anak
satu dengan yang lain tentu saja berbeda kan? Ada yang karakternya sangat terbuka dan lebih
heboh, ada yang lebih pendiam, dan lain-lain.

Salah satu tips yang bisa kita terapkan: “Sebisa mungkin sambut anak yang baru pulang dari sekolah!
Karena itu adalah waktu terbaik mereka untuk menceritakan pengalamannya di sekolah hari itu.
Setelah itu, kemungkinan besar orang tua tidak akan mendapatkan cerita apa-apa dari anak”.
Lalu bagaimana apabila Bunda adalah working mom?

Tenang saja, kalaupun Bunda bekerja, kita tetap bisa menciptakan time alone bersama anak.
Kuncinya adalah teknik berkomunikasi yang baik dengan anak.

Biasanya, yang pertama terlintas dalam benak kita dan akhirnya meluncur adalah pertanyaan seperti
“Ngapain aja di sekolah hari ini?” atau “Belajar apa di sekolah tadi?”. Dan jawaban mereka tidak jauh
dari “Nggak tahu”, “Biasa aja”, “atau dengan nada terpaksa.

Kuncinya adalah be creative. Kita bisa memikirkan bentuk pertanyaan yang lain yang bisa menggali
apa yang mereka pikirkan, rasakan, dan alami di sekolah (atau pada kesempatan apapun). Alih-alih
mengajukan pertanyaan standar, kita bisa tanyakan hal-hal semacam ini. (Tentu dengan bahasa
santai yang lebih nyaman untuk kita dan anak)

  1. Apa yang membuatmu tersenyum/tertawa hari ini?
  2. Hari ini di sekolah, apa yang paling kamu tunggu-tunggu?
  3. Tadi (temen sebangkunya) bawa bekal apa ke sekolah?
  4. Tadi ada nggak teman kamu yang lagi sedih?
  5. Tadi pas istirahat kamu main apa?
  6. Apa yang paling bikin kamu kesel/bete hari ini?
  7. Ada pelajaran yang bikin ngantuk nggak tadi?

Usahakan pertanyaan yang kita ajukan bersifat terbuka, bukan yang bisa dijawab hanya dengan ‘ya’
atau ‘tidak’. Dan jangan sampai bernada menginvestigasi, seperti menanyakan hal yang sama setiap
hari.

Seperti pertanyaan pertama, mereka akan berpikir dan melihat kembali waktu seharian di sekolah,
dan memilih satu hal yang membuat mereka senang. Biasanya kita bisa menggali lebih dalam melalui
pertanyaan ini.

Dari tanya jawab ini, kita bisa menemukan apa yang menjadi harapan dan keinginan-keinginan
mereka, sekecil apapun. Menyatakan perasaan mereka (senang, sedih) juga merupakan salah satu
kunci komunikasi efektif dengan anak.(rahma)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini