blitzfemale.com | SURABAYA – Akhir-akhir ini nama Ida Susanti (58) ramai menjadi buah bibir di hampir semua media sosial. Bahkan video yang berisi pengakuan dia yang diposting akun Tik Tok @yolayola8040 menjadi viral. Sejenak para netizen fokus mencari tahu, masalah apa yang sedang dihadapi perempuan asli Banyuwangi itu.
Sebelum “curhat” tentang permasalahan yang dihadapinya, Santi – dia lebih suka dipanggil begitu, bercerita tentang keluarganya. Lahir pada 05 Mei 1964 di Banyuwangi, Santi memiliki 8 saudara yang masih hidup. Kalo ditotal semua ada 13 orang. Dan dia merupakan anak bungsu. Lulus SMA tahun 85 terus melanjutkan kuliah di kota Surabaya, kuliah sambil kerja di bengkel Mercy. Tapi karena dia lebih suka cari uang, akhirnya kuliah tidak sampai lulus.
20 Tahun Memperjuangkan Keadilan
Memulai cerita, awalnya dia dikenalkan oleh temannya dengan seorang yang mengaku berinisial NMS pada tahun 2000-an. Karena sama-sama single, akhirnya saling berkomunikasi dan pdkt. Selanjutnya menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih. Saat itu, tidak ada kecurigaan sama sekali. Karena dari fisik, Nardinata terlihat seperti lelaki pada umumnya. Tinggi besar, tidak terlihat memiliki payudara dan cukup ganteng.
“Dia bilang suka sama aku. Akhirnya minta ke kakakku, melamarku. Biar pacarannya nggak lama-lama. Waktu itu kita sama-sama berusia 35 tahun.” jelas Santi, Jumat (29/9/2023).
Harapan bisa memulai hidup baru bahagia bersama pujaan hati jadi sirna semuanya. Tepatnya ketika mereka sedang menjalani bulan madu di Bangkok, tiba-tiba suami Santi mengaku kalau dia aslinya adalah seorang perempuan. Tidak hanya terkejut, dunia ini serasa runtuh bagi Santi. Marah dan kecewa pasti. Sampai Santi menuntut cerai. Tapi suaminya tidak mau. Malah memaksa, bahkan mengancam akan membunuh kalau Santi tidak mau mengikuti keinginannya.
Puncaknya adalah ketika rumah yang ditinggali Santi selama ini di Pakuwon City, tiba-tiba diminta paksa. Rumah bertingkat 2 itu sebenarnya milik Santi, sebagai hadiah perkawinan dan janji kalau semua keinginan NMS dituruti. Bahkan sertifikatnya dipegang oleh Santi.
Setelah memendam semua rahasia tersebut selama dua tahun, Santi sudah tidak tahan lagi. Akhirnya dia melaporkan perkara tersebut ke Mapolda Jatim pada 8 Agustus 2002. Tapi tanpa diketahuinya, pasca laporan tersebut ternyata diam-diam NMS membuat sertifikat baru atas rumah tersebut ke pihak BPN. Dengan alasan sertifikat asli rumah tersebut hilang. Padahal NMS tidak memilikinya meskipun atas nama sertifikat itu adalah NMS, karena sejak awal sudah diserahkan ke Santi.
Santi baru tahu ketika mendapat telpon dari temannya yang bertanya apa rumahnya dijual. Tentu saja Santi terkejut, karena memang rumahnya tidak dijual. Bahkan sertifikatnya dia pegang. Tapi tiba-tiba sudah muncul sertifikat baru yang dibuat suaminya tanpa ijin dan sepengetahuan Santi.
Masalah itu menjadi awal sekaligus puncak perseteruan antara Santi dan suami palsunya NMS. Bak tidak mengenal lelah, Santi memperjuangkan haknya melakui semua prosedur yang menurut dia sesuai. Tapi bak dilempar kayak bola, bukan keadilan yang dia terima.
Lebih dari 20 tahun dia memperjuangkan keadilan. Sampai minta tolong influencer dengan follower sampai jutaan, tapi tidak ada yang berani. Hampir putus asa. Rupanya Tuhan membantu Santi lewat tangan temannya. Yang membantu membuat video selanjutnya diposting di TikTok. Memang sungguh di luar dugaan, tidak sampai seminggu postingan tersebut menjadi viral.
Meskipun lebih dari 20 tahun dia berjuang mencari keadilan, tapi Santi masih menganggap Tuhan sangat baik dengannya. Semua perjalanan hidupnya selama ini tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Dan dia tetap berharap, Tuhan membantunya untuk menyelesaikan permasalahan ini. Tidak muluk-muluk. Dia hanya ingin “suaminya” mendapat hukuman yang setimpal karena telah membohongi dan mendzoliminya. Dan mengembalikan rumah yang memang hak Santi, karena itu hadiah perkawinan yang sudah dijanjikannya. Setelah itu Santi ingin hidup tenang menikmati masa tuanya dengan keluarga dan orang-orang yang peduli padanya.(vy)