blitzfemale.com | SURABAYA – Untuk ke sekian kalinya, ISIK menggelar pelatihan membatik Ecoprint dan Shibori. Yang kali ini digelar di The Southern Hotel Surabaya jalan Raya Jemursari 110-112 Surabaya. Dengan dihadiri founder ISIK – Prita Eksimaningrum, pelatihan diikuti beberapa kader, influencer dan dari media.
Reimons Santoso selaku Marcomm Manager merangkap perwakilan hotel tidak lupa mengucapkan terima kasih atas kesediaan ISIK menjalin kerjasama dengan The Southern. Dia berharap, kerjasama tidak hanya berlangsung di hari itu saja. Tapi bisa berkelanjutan seterusnya.
Dari pihak ISIK pun demikian. Prita Eksimaningrum selaku founder ISIK sangat mengapresiasi respon dari The Southern dalam menjalin kolaborasi. Tidak lupa, Prita menceritakan awal mula terbentuknya komunitas yang menggandeng ibu-ibu dari segala kalangan.
“Sebenarnya awal saya mendirikan ISIK, adalah dimana menampung dana CSR dari Cipta Amanah Group. Karena selain mencari keuntungan, bagaimana perusahahaan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat disekelilingnya.”
Diawali pelatihan Ecoprint yang dibawakan oleh Hesti selaku pembina ISIK, menjelaskan bagaimana cara proses pembuatan ecoprint. Dimana awalnya daun-daun yang sudah dipilih, diletakkan di selembar kain putih. Daun-daun tersebut ditata sedemikian rupa, rapat dan selang seling. Setelah itu ditutup dengan kain dan diinjak-injak. Ada keunikan tersendiri dan ada sensasi ketika menginjaknya. Setelah cukup, ditutup dengan plastik dan digulung. Tentunya diikat dengan kencang, selanjutnya akan dikukus selama kurang lebih 2.5-3 jaman.

Pelatihan selanjutnya yang dipandu oleh Arinda dengan menampilkan cara membuat Shibori. Kali ini dengan membuat jiplakan di kain putih yang digambari bola-bola berukuran tertentu. Setelahnya bola tersebut akan diikat ujungnya untuk nantinya memberi kesan warna putih atau polos waktu dicelup di cairan berwarna. Kain yang digunakan kebanyakan kain polos.

Prita sendiri ketika ditanya awak media menjelaskan bahwa teknik yang digunakan berbeda dengan membatik, tapi bisa disebut sebagai oleh kain.
“Sebenarnya ini beda dengan membatik, tapi bisa disebut olah kain. Olah kain ada membatik, ecoprint, shibori dan lukis kain. Yang hari ini kita kerjakan disini adalah teknik shibori dan ecoprint. Ecoprint adalah proses menata daun menggunakan warna daun diatas kain. Kemudian dari situ kita proses antara 2.5 sampai 3 jam yang nantinya akan menjadi tampilan yang cukup bagus.” jelas Prita.
Kain yang bisa digunakan berbeda, tidak semua kain digunakan. Ada kain tertentu seperti sutra, linen, katun, zak semen bekas juga kulit sapi dan domba. Kali ini kerjasama dengan The Southern berupa zero wist atau pemanfaatan limbah.
Anggota ISIK memanfaatkan dari kain limbah menjadi shibori dan ecoprint yang nantinya dikembalikan ke hotel bisa dimanfaatkan sebagai taplak. Intinya secara moral tidak membebani bumi dengan limbah kain. Karena limbah kedua setelah plastik yang sulit untuk diuraikan.
ISIK dan The Southern mempunyai kesamaan misi dan visi sehingga terbentuklah kolaborasi yang apik dengan memanfaatkan limbah untuk dibuat barang yang lebih berharga.(acs)