blitzfemale.com | JAKARTA – Momen pergantian tahun selalu dinantikan dengan harapan baru agar semua hal berjalan baik di tahun berikutnya.
Sebagai upaya agar kehidupan menjadi lebih baik serta harapan yang terwujud, muncul tradisi hingga mitos ketika pergantian tahun baru.
Salah satunya yang tengah populer dan menjadi tren selama beberapa waktu terakhir adalah makan 12 anggur di bawah meja.
Melakukan tradisi tersebut di malam tahun baru dipercaya bisa menghadirkan keberuntungan, terutama tentang hubungan asmara hingga jodoh.
Makan 12 Anggur di Bawah Meja untuk Keberuntungan
Mengutip dari People, tradisi makan 12 anggur di bawah meja saat malam tahun baru sudah dilakukan oleh banyak orang.
12 anggur melambangkan 12 bulan dan harapan baik selama setahun ke depan.
Tradisi yang berasal dari Spanyol ini disebut dengan ‘Las doce uvas de la suerte’ atau ‘12 anggur keberuntungan.’
Anggur dianggap sebagai simbol tentang berkah yang melimpah dan energi positif, sedangkan alasan makan di bawah meja sebagai simbol untuk perlindungan ketika melambungkan harapan-harapan tersebut.
Makan saat Pergantian Tahun
Menurut tradisi, seharusnya memakan anggur satu per satu setiap kali jam berdentang saat tahun baru dan satu buah anggur tersebut mewakili satu bulan di tahun yang akan datang.
Jika berhasil menghabiskan semua 12 anggur dalam satu menit, keberuntungan, kesuksesan, percintaan yang indah, dan energi positif di tahun baru berhasil didapatkan.
Sebaliknya, jika gagal menghabiskan seluruh anggur, diyakini setahun ke depan tidak akan seberuntung itu.
Namun, makan 12 anggur dalam waktu singkat membuat risiko tersedak, sehingga banyak yang menyarankan untuk mengabaikan aturan satu menit tersebut dan tetap fokus pada harapan di setiap buah yang dimakan.
Asal Muasal Tradisi Makan 12 Anggur
Menurut NPR, tradisi ini bermula pada tahun 1880 di Madrid, Spanyol.
Orang-orang Spanyol suka makan anggur dan minum sampanye pada hari terakhir tahun untuk memanfaatkan surplus anggur dari panen tahun tersebut.
Tradisi tentang 12 anggur keberuntungan itu kemudian menyebar ke Amerika Latin dan mulai banyak orang yang mempraktikkannya hingga kini viral di media sosial. (ist)








